.

.

Minggu, 09 Juli 2017

Keluarga H. Hattabe

KELUARGA BESAR H. HATTABE
Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), salah satu kabupaten di wilayah provinsi Kalimantan Timur yang berada di Selatan yang berbatasan dengan Kota Balikpapan dan Kabupaten Pasir, yang menariknya kedua kota tersebut juga merupakan “Kakak kandung” dari Kabupaten PPU itu sendiri. Wilayah kabupaten PPU sebagian besar di kelilingi oleh laut yang membentang luas di pesisir, sehingga banyak warga masyarakat yang mulai berkembang atau bermukim atau berkoloni di daerah-daerah pesisir tersebut, sehingga mobilitas masyarakat PPU sebagian besar pada waktu itu menggunakan perahu kecil dan atau perahu besar, dampaknya PPU pun membutuhkan Pelabuhan dalam rangka memfasilitasi mobilitas perahu-perahu yang datang silih berganti di setiap pesisir yang ada, salah satu pelabuhan yang ada di PPU adalah Pelabuhan Batu.


Pelabuhan Batu sendiri termasuk ke dalam wilayah Kelurahan Penajam, Kecamatan Penajam yang juga berdekatan langsung dengan Pelabuhan Klotok, Penajam. Salah satu penduduk yang paling lama menetap di Pelabuhan Batu adalah H. Hattabe. H. Hattabe sendiri merupakan tokoh agama yang sudah hidup di PPU lebih dari setengah abad, dan tentu saja keluarga besar H. Hattabe merupakan salah satu tokoh yang paling tersohor se-antero Pelabuhan Batu, bahkan PPU, tapi… tapi, sayangnya itu dulu… itu dulu.


Saat ini, keluarga H. Hattabe mengalami berbagai permasalahan kronis yang mengakibatkan tenggelamnya status “tokoh masyarakat tersohor” keluarga H. Hattabe di PPU yang dahulu pernah sangat dihargai di seantero Pelabuhan Batu, bahkan PPU itu. Kalau dipikir-pikir, betul juga pribahasa yang menyebut bahwa , “Roda Dunia itu pasti berputar”. Mengapa demikian? Tentu saja kalau kita berpikir jujur dan mau mengakui dengan jujur mengenai kondisi dan situasi yang terjadi, Keluarga H. Hattabe saat ini, sekarang ini berada pada status DARURAT, MELARAT, bahkan cenderung TAMAT. 
Saya yakin keluarga besar H. Hattabe pasti sadar dan pasti tahu ! mengapa saya menulis demikian. Ada masalah di keluarga tersebut, kita tahu masalah keluarga tersebut, tapi pertanyaannya adalah apakah kita mau menyelesaikan masalah tersebut? Siapkah kita membenahi dan membangun lagi keluarga H. Hattabe tercinta dari awal bersama-sama? Pertanyaannya adalah, mau kah kita menyelesaikan masalah yang ada? Pantaskah kita berada di kelas bawah masyarakat Penajam Paser Utara?
KALAU SAYA Tegas mengatakan “TIDAK, keluarga H. Hattabe TIDAK PANTAS berada dibawah. Dan saya mau menyelesaikan masalahnya, saya mau membenahi dan membangun keluarga dari awal bersama-sama? Saya mau dan saya siap berjuang untuk keluarga H. Hattabe tentunya. Tentu, saya tidak mau adik-adik saya menghadapi serta mengalami situasi yang sama bahkan lebih parah dari situasi keluarga saat ini. Sekian. Itu Saja !


Tidak ada komentar:

Posting Komentar