KELUARGA BESAR H. HATTABE
Kabupaten
Penajam Paser Utara (PPU), salah satu kabupaten di wilayah provinsi Kalimantan
Timur yang berada di Selatan yang berbatasan dengan Kota Balikpapan dan
Kabupaten Pasir, yang menariknya kedua kota tersebut juga merupakan “Kakak
kandung” dari Kabupaten PPU itu sendiri. Wilayah kabupaten PPU sebagian besar
di kelilingi oleh laut yang membentang luas di pesisir, sehingga banyak warga
masyarakat yang mulai berkembang atau bermukim atau berkoloni di daerah-daerah
pesisir tersebut, sehingga mobilitas masyarakat PPU sebagian besar pada waktu
itu menggunakan perahu kecil dan atau perahu besar, dampaknya PPU pun membutuhkan
Pelabuhan dalam rangka memfasilitasi mobilitas perahu-perahu yang datang silih
berganti di setiap pesisir yang ada, salah satu pelabuhan yang ada di PPU
adalah Pelabuhan Batu.
Pelabuhan
Batu sendiri termasuk ke dalam wilayah Kelurahan Penajam, Kecamatan Penajam
yang juga berdekatan langsung dengan Pelabuhan Klotok, Penajam. Salah satu
penduduk yang paling lama menetap di Pelabuhan Batu adalah H. Hattabe. H.
Hattabe sendiri merupakan tokoh agama yang sudah hidup di PPU lebih dari
setengah abad, dan tentu saja keluarga besar H. Hattabe merupakan salah satu
tokoh yang paling tersohor se-antero Pelabuhan Batu, bahkan PPU, tapi… tapi,
sayangnya itu dulu… itu dulu.
Saat
ini, keluarga H. Hattabe mengalami berbagai permasalahan kronis yang
mengakibatkan tenggelamnya status “tokoh masyarakat tersohor” keluarga H.
Hattabe di PPU yang dahulu pernah sangat dihargai di seantero Pelabuhan Batu,
bahkan PPU itu. Kalau dipikir-pikir, betul juga pribahasa yang menyebut bahwa ,
“Roda Dunia itu pasti berputar”. Mengapa demikian? Tentu saja kalau kita
berpikir jujur dan mau mengakui dengan jujur mengenai kondisi dan situasi yang
terjadi, Keluarga H. Hattabe saat ini, sekarang ini berada pada status DARURAT,
MELARAT, bahkan cenderung TAMAT.
Saya yakin keluarga besar H. Hattabe pasti
sadar dan pasti tahu ! mengapa saya menulis demikian. Ada masalah di keluarga
tersebut, kita tahu masalah keluarga tersebut, tapi pertanyaannya adalah apakah
kita mau menyelesaikan masalah tersebut? Siapkah kita membenahi dan membangun
lagi keluarga H. Hattabe tercinta dari awal bersama-sama? Pertanyaannya adalah,
mau kah kita menyelesaikan masalah yang ada? Pantaskah kita berada di kelas
bawah masyarakat Penajam Paser Utara?
KALAU
SAYA Tegas mengatakan “TIDAK, keluarga H. Hattabe TIDAK PANTAS berada dibawah.
Dan saya mau menyelesaikan masalahnya, saya mau membenahi dan membangun
keluarga dari awal bersama-sama? Saya mau dan saya siap berjuang untuk keluarga
H. Hattabe tentunya. Tentu, saya tidak mau adik-adik saya menghadapi serta
mengalami situasi yang sama bahkan lebih parah dari situasi keluarga saat ini. Sekian. Itu Saja !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar