.

.

Sabtu, 18 April 2015

Timur Tengah sebagai suatu kawasan


Dinamika Timur Tengah sebagai Sebuah Kawasan



Timur Tengah merupakan sub-regional yang sangat ‘senang’ menghiasi headline berita media-media internasional. Sebuah kawasan (regional) yang sangat rawan akan konflik, perang saudara, pertikaian, penghancuran yang dilakukan oleh bangsa yang ada di kawasan itu sendiri. Namun, patut teman-teman ketahui bahwasanya istilah Timur Tengah itu baru muncul pada era perang dunia I (satu) yang semula diungkapkan oleh seorang ahli strategis Amerika Serikat bernama Alfred Thayer Mahan. Akan tetapi, tidak indah dirasa apabila konsep penamaan atau istilah mengenai kawasan yang akrab disapa Timur Tengah ini tidak diulas lengkap secara mendalam, oleh karenanya banyak sekali istilah, nama ataupun konsep penamaan terkait dengan kawasan ini.


Kesepakatan mengenai definisi konsep dari kawasan Timur Tengah belum tercapai hingga saat ini. Terkadang orang-orang (akademisi, negarawan, Jurnalis) lebih senang menyebut kawasan ini dengan sebutan Asia Muka (Frontier Asia), Timur Dekat, Timur Tengah, Dunia Arab dan bahkan Dunia Islam. Adapun konsep penamaan dari istilah-istilah diatas ini semuanya bersumber dari sudut pandang orang-orang Eropa atau Eropasentris (European-centric). Menurut orang-orang Eropa, letak geografis kawasan mereka ini berada di belahan bumi bagian barat, nah hal inilah yang menjadi penyebab kenapa daerah lain yang berada diluar kawasan Eropa ini selalu mereka sebut sebagai kawasan belahan bumi bagian timur.

          1.      Asia Muka (Frontier Asia)

Istilah ini hadir sejak zaman Yunani Kuno, ada 2 alasan yang mendasari hal tersebut. Pertama, Yunani sebagai Raksasa dunia saat itu memiliki sebagian wilayah yang berada di daratan eropa (Athena, Sparta dan Macedonia) dan sebagian lagi di Asia (Troya). Kedua, Persia yang berasal dari Asia merupakan The Only One Rival yang dimiliki oleh Yunani kala itu. Sehingga konsep Asia Muka muncul tatkala kawasan benua Asia yang berhadapan langsung dengan Yunani mereka sebut sebagai Asia Muka (Frontier Asia).

          2.      Timur Dekat (Near East)

Pada masa awal Masehi terdapat salah satu jalur perdagangan yang sangat fenomenal dan tiada duanya pada saat itu, jalur yang sangat terkenal dengan sebutan Jalur Sutera (Silk Road). Jalur yang terbentang mulai dari Eropa (Roma, Venesia), Mesir (Alexandria), Iraq (Baghdad & Basrah), India, Nusantara Indonesia hingga Cina. Pada tahun 1254 hingga 1324 Masehi, seorang Indiana Jones sejati (Penjelajah) yang berasal dari Italia bernama Marcopolo, berhasil melakukan penjelajahan hingga ke Cina semasa berkuasanya Dinasti Mongol saat itu.

Ketika orang-orang Eropa menemukan daratan Cina tersebut, sontak saja mereka directly menganggap bahwa Cina merupakan negeri terjauh belahan bumi bagian timur sehingga orang-orang Eropa menamakan wilayah kekaisaran Cina tersebut dengan nama “Timur Jauh – Far East”. Nah, sedangkan kawasan yang terletak di antara daratan Eropa dan Kekaisaran Cina yakni kawasan Jazirah Arabia dan sekitarnya mereka sebut sebagai “Timur Dekat – Near East”.

          3.      Timur Tengah

Seperti yang sudah diungkapkan sebelumnya bahwa penamaan Timur Tengah pertama kali dicetuskan oleh Alfred Thayer Mahan yang merupakan seorang ahli strategis asal Amerika Serikat pada perang dunia pertama. Timur Tengah merupakan zona wilayah pertahanan Sekutu yang membentang dari Sungai Nil di sebelah Barat hingga ke sungai Oxus di sebelah Timur.
Istilah Timur Tengah sangat ditentang oleh banyak aktor-aktor internasional karena dianggap terlalu-lalu ke eropasentris-annya. penggunaan kata ‘Tengah’ juga membuat banyak orang mengalami kebingungan, memang betul kalau kawasan ini terletak di tengah Eropa, namun bagi Rusia kawasan ini terletak di bagian selatan.

Sementara istilah Dunia Islam dan Dunia Arab yang melekat di kawasan ini dirasa salah kaprah dan sangka bagi kalangan akademisi maupun praktisi dunia internasional. Secara mayoritas memang betul kalau penduduk kawasan Timur Tengah bersuku atau berbangsa Arab, akan tetapi penduduk yang non-Arab juga sangat banyak sekali di kawasan ini, diantaranya Bangsa Arya/Persia, Turki, Kurdi, Yunani, Yahudi dan lain sebagainya. Sedangkan untuk konsep Dunia Islam juga salah karena banyak dari penduduk kawasan Timur Tengah yang juga memeluk agama Nasrani, Yahudi, Paganisme dan lain sebagainya.

            Nah, teman-temanku semuanya fakta bahwa kawasan Timur Tengah merupakan kawasan yang sangat penting kehadirannya di dunia yang fana membuat kita tidak boleh mengalihkan sedikit saja pandangan kita dari kawasan yang kaya akan emas hitam ini teman.

            Untuk teman-teman muda semua, bersemangatlah dalam mengejar ilmu dan kebahagiaan. Karena 2 hal itu sangat sukar untuk dimiliki ketika kita bersemangat dalam mengejar kebodohan dan kehancuran.

Herbert Hoover, Presiden ke-31 Amerika Serikat pernah berkata bahwa “Berbahagialah generasi muda, karena merekalah yang akan mewarisi hutang bangsa.” 


Sumber bacaan :

DR. Sidik Jatmika, M. (2014). Pengantar Studi Kawasan Timur Tengah. Yogyakarta: Maharsa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar