.

.

Rabu, 23 November 2016

Sebuah Kisah Musyawarah Cabang KPMKT Yogyakarta 2016

Kali ini...

Sebelum Acara

Adalah hal terindah yang pernah kurasakan, tak terkira di sekitarmu diriku bisa menikmati kebahagiaan mendalam meski secara ketenangan pikiranku gersang tak tertahankan. Ya, pada akhirnya “Keluarga Pelajar Mahasiswa Kalimantan Timur” – KPMKT Yogyakarta berhasil memilih, menentukan dan berfoto bersama ketua umumnya setelah sekian lama hilang entah kemana. Tetap, momen yang paling ditunggu-tunggu adalah terpilihnya kawan kita Erfan Abdissalam sebagai Ketua KPMKT Yogyakarta 2016-2018.



Tere Liye pernah menyatakan dalam buku best seller-nya yang berjudul Rindu, “Apalah arti kehilangan, ketika kami sebenarnya menemukan banyak saat kehilangan, dan sebaliknya, kehilangan banyak pula saat menemukan?”. Pada intinya, kehilangan KPMKT memberikan dampak yang begitu besar kepada seluruh mahasiswa(i) Kalimantan Timur (Kaltim) di Yogyakarta, mulai dari aktivitas kemahasiswaan, kebijaksanaan sebagai mahasiswa, intelektual dan bahkan keharmonisan dalam bingkai kekeluargaan lenyap begitu saja diterpa oleh ‘badai kegengsi-gengsian’ anak-anak Kaltim sendiri. Mungkin.


Akan tetapi. Dengan terpilihnya Erfan Abdissalam sebagai Gubernur Mahasiswa Kalimantan Timur di Yogyakarta seperti memberikan ‘badai kebangkitan – lagi-lagi badai’ bagi eksistensi Kalimantan Timur di tanah perantauan. Benar saja pernyataan “ketika kami sebenarnya menemukan banyak saat kehilangan”, terbukti dengan begitu banyaknya semangat, perhatian dan rekomendasi-rekomendasi yang disampaikan oleh kawan-kawan mahasiswa(i) Kaltim pada Musyawarah Cabang KPMKT Yogyakarta 2016 yang digelar tanggal 12-13 November, di Grha Pandawa Balai Kota Yogyakarta kemarin. Sederhananya, kehadiran KPMKT Yogyakarta sangat penting dan diharapkan mampu berperan aktif dalam memfasilitasi aktivitas atau kegiatan mahasiswa Kaltim yang ada di Yogyakarta. Itu.


Kembali pada poin pertama. Terpilihnya Erfan Bachdim memberikan warna tersendiri bagi ‘kanvas pencapaian kehidupan-ku’, hingga pada akhirnya aku sadar bahwa peran ku sebagai salah satu Tim Formatur (baca: Tim Ad-Hoc atau penyelamat organisasi) sangatlah luar biasa untuk diceritakan nanti kepada anak-anakku yang lucu dan kepada wanita-ku tersayang di masa depan. Amin.

 Selamat KPMKT Yogyakarta ! Selamat Fan !


Tak lupa, terima kasih yang tak terhingga kepada sahabatku di Tim Formatur. Muhammad Furqan, Fahroci Robyanto, M. Ali Usman, Jen Jen, Arie Nurhayati dan Hesty Aulia Rahmi yang tidak bosan-bosannya berbagi waktu, pikiran dan tenaganya bersama aku yang biasa-biasa saja ini. Terima kasih juga deh untuk keluarga Panitia Musyawarah Cabang KPMKT-Yogyakarta yang malas aku sebutkan satu-satu namanya. HAHAHA.


#Keluarga #Sesederhanaitu

Menelampirkan

Ratna dari Kutai Timur

Winda dan Mapin, sebagai penerima tamu

Dara-dara Kutai Timur

Orang paling penting lah

Menyanyikan lagu Kebangsaan

Ketua Panitia

Pembukaan seremonial

Serba-Serbi Muscab 1

Serba-Serbi Muscab 2

Serba-Serbi Muscab 3

Delegasi dari Kutai Kartanegara

Delegasi dari Asrama Kaltim

Pimpinnan Sidang dari Paser

Delegasi dari Bontang

Delegasi dari Paser

Delegasi dari Balikpapan


ganteng maksimal

Penyerahan palu sidang kepada Aminah (Kukar)

Kandidat calon Ketua nih...

Delegasi dari Penajam Paser Utara

Bapak Ketuaaa Panitia !!!

Koor Acara dan anu...

Ini dia...

Alamak.. jangan ragu ya 

Ah... Sudahlah 

Penampilan dari sahabat Sanggam, Berau

2 sahabati dan 1 sahaba tok

Kutai Timur punya (lagi)

Rekan-Rekan Panitia yang cantik jelita #pret

Musyawarah Cabang KPMKT Yogyakarta 2016








Terima kasih sudah membaca dan melihat-lihat :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar