Aku teringat akan sebuah ucapan yang dilontarkan oleh
seorang inspirator dari Komnas Ham tentang arti Kebhinekaan menurut dirinya. Bang Jerry, seorang pegawai senior
(boleh dikatakan begitu) Komnas HAM yang memiliki ‘penuh’ akan keberagaman
dalam hidupnya. Pada kesempatan yang lalu, ia dengan lantang mengatakan bahwa keberagaman
adalah sebuah “Mahakarya Terindah” yang hadir dalam kehidupan manusia. Berbeda
suku, berbeda bangsa, berbeda ras, berbeda agama dan bahkan berbeda cinta boleh
dikata sebagai bagian dari “Mahakarya” tersebut. Memang sederhananya, perbedaan
itu akan hadir di setiap momen tak terduga di dalam kehidupan kita.
Say: Mobil yang dihiasi alat dan perlengkapan budaya
Hari ini, Bibi diberi kesempatan untuk mengabadikan beberapa
momen Mahakarya Terindah Tuhan yang hadir di Yogyakarta. Iya, kesempatan itu
hadir melalui pagelaran “Karnaval Budaya – Selendang Sutra” di sepanjang ruas
jalan Malioboro, 6 Oktober 2016 itu. Seperti namanya, konsep Selendang Sutra
sendiri memiliki arti – Semarak Legenda Suku Nusantara – tidak semua suku
memang, akan tetapi ragam mahasiswa daerah se-nusantara yang tergabung dalam organisasi
IKPMDI atau Ikatan Keluarga Pelajar Mahasiswa Daerah-Indonesia Yogyakarta sudah
‘lumayan’ mewakili dari sekian banyaknya suku-suku di nusantara, Indonesia
tanah air beta. Sungguh Luar Biasa.
Say: IKPMDI, Jaya !
Sungguh luar biasa, perasaan bangga bercampur dengan suka
cita tatkala menyaksikan betapa “Mahakarya Terindah” Tuhan itu hadir di depan
pelupuk mata. Aku bersyukur bisa menyaksikannya, aku bersyukur bisa
menikmatinya, aku bersyukur bisa menemukan mereka didalam kehidupanku yang
sederhana dan sekali lagi aku bersyukur bisa berteman bersama mereka, berbeda
yang bersama dalam nama nusantara.
Sekali lagi, aku teringat dengan pesan yang diutarakannya
(baca: Bang Jerry). Bergaul dengan orang apa saja, hidup beragam itu indah
sekali. Melihat yang baik itu indah, kita dibentuk dari pergaulan. Hidup
bersama-sama dalam kebhinekaan. Menikmati kehidupan yang beragam.
Mari kita mulai menjalin hubungan dengan siapa saja, bergaul
dengan siapa saja tanpa memandang latar belakang yang sudah barang tentu
menjadi identitas yang tak terlepas dalam diri dia. Mari kita sebut KITA, bukan
aku, kamu, dia, mereka, kalian dan kami. Tapi sekali lagi, KITA.
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kalian dari seorang
laki-laki dan seorang perempuan, serta menjadikan kalian berbangsa-bangsa dan
bersuku-suku supaya kalian saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling
mulia di antara kalian di sisi Allah ialah orang yang paling takwa.
Sesunggguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengena.l
(QS al-Hujurat [49]: 13)
Say: Satu tujuan, Nusantara !
Say: Jalan-jalan bersama
Say: Exist dikit napa?!
Say: Kami bahagia bukan?
Say: mambang-mambang nusantara
Say: Foto bareng tetap ada, hehehe !
Say: menari yuk ! hahahah !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar