.

.

Jumat, 07 Oktober 2016

Karnaval Budaya Yogyakarta: Beragam Itu Indah

Aku teringat akan sebuah ucapan yang dilontarkan oleh seorang inspirator dari Komnas Ham tentang arti Kebhinekaan menurut dirinya. Bang Jerry, seorang pegawai senior (boleh dikatakan begitu) Komnas HAM yang memiliki ‘penuh’ akan keberagaman dalam hidupnya. Pada kesempatan yang lalu, ia dengan lantang mengatakan bahwa keberagaman adalah sebuah “Mahakarya Terindah” yang hadir dalam kehidupan manusia. Berbeda suku, berbeda bangsa, berbeda ras, berbeda agama dan bahkan berbeda cinta boleh dikata sebagai bagian dari “Mahakarya” tersebut. Memang sederhananya, perbedaan itu akan hadir di setiap momen tak terduga di dalam kehidupan kita.


Say: Mobil yang dihiasi alat dan perlengkapan budaya

Hari ini, Bibi diberi kesempatan untuk mengabadikan beberapa momen Mahakarya Terindah Tuhan yang hadir di Yogyakarta. Iya, kesempatan itu hadir melalui pagelaran “Karnaval Budaya – Selendang Sutra” di sepanjang ruas jalan Malioboro, 6 Oktober 2016 itu. Seperti namanya, konsep Selendang Sutra sendiri memiliki arti – Semarak Legenda Suku Nusantara – tidak semua suku memang, akan tetapi ragam mahasiswa daerah se-nusantara yang tergabung dalam organisasi IKPMDI atau Ikatan Keluarga Pelajar Mahasiswa Daerah-Indonesia Yogyakarta sudah ‘lumayan’ mewakili dari sekian banyaknya suku-suku di nusantara, Indonesia tanah air beta. Sungguh Luar Biasa.


Say: IKPMDI, Jaya !
Sungguh luar biasa, perasaan bangga bercampur dengan suka cita tatkala menyaksikan betapa “Mahakarya Terindah” Tuhan itu hadir di depan pelupuk mata. Aku bersyukur bisa menyaksikannya, aku bersyukur bisa menikmatinya, aku bersyukur bisa menemukan mereka didalam kehidupanku yang sederhana dan sekali lagi aku bersyukur bisa berteman bersama mereka, berbeda yang bersama dalam nama nusantara.

Sekali lagi, aku teringat dengan pesan yang diutarakannya (baca: Bang Jerry). Bergaul dengan orang apa saja, hidup beragam itu indah sekali. Melihat yang baik itu indah, kita dibentuk dari pergaulan. Hidup bersama-sama dalam kebhinekaan. Menikmati kehidupan yang beragam.
Mari kita mulai menjalin hubungan dengan siapa saja, bergaul dengan siapa saja tanpa memandang latar belakang yang sudah barang tentu menjadi identitas yang tak terlepas dalam diri dia. Mari kita sebut KITA, bukan aku, kamu, dia, mereka, kalian dan kami. Tapi sekali lagi, KITA.

Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kalian dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, serta menjadikan kalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kalian saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kalian di sisi Allah ialah orang yang paling takwa. Sesunggguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengena.l 
(QS al-Hujurat [49]: 13)


Say: Satu tujuan, Nusantara !


Say: Jalan-jalan bersama


Say: Exist dikit napa?!


Say: Kami bahagia bukan?


Say: mambang-mambang nusantara


Say: Foto bareng tetap ada, hehehe !


Say: menari yuk ! hahahah !


Tidak ada komentar:

Posting Komentar