.

.

Sabtu, 31 Januari 2015

Hei Kau... yang Tercinta,

Hei Kau... yang Tercinta, malam ini kita berusaha untuk mensingkronisasikan 'hati' kita agar perbedaan yang terdapat didalam relung hati kita bisa menyatu meskipun tidak bisa bersatu layaknya air dan minyak yang ada didalam ember yang berwarana biru.

Hei Kau... yang Tercinta, baru-baru ini aku mendapati satu istilah yang tidak mengena di hati. Agnostik namanya, hal yang tidak kita inginkan adalah 'Hati' kita memiliki pandangan bahwa ada atau tidak adanya 'Kita' tidak dapat diketahui oleh kita. 

Hei Kau... yang Tercinta, engkau tahu kan yang namanya hati nurani, itu sucikan. Makanya Kau-lah yang aku cinta, jangan biarkan 'hati' kita hancur ditinggal pergi sama sucinya nurani hati. Tanamkanlah dalam hati, supaya kita yang punya 'hati' tidak rapuh ditinggal nurani suci.

Hei Kau... yang Tercinta, terima kasih telah sempurna menjadi hal indah didalam hidupku yang fana.........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar