Sakitnya Moral, Rusaknya Etika
Bangsa oleh Kasus Pemerkosa
Baru
kemarin sore kita dikejutkan dengan adanya berita pencabulan yang terjadi di
salah satu sekolah ter-elit di Nusantara, Jakarta
International Schools. Seolah tidak ada henti-hentinya, kasus pemerkosaan
seolah-olah menjadi asupan sehari-hari bagi para penikmat berita nusantara.
Jika kita flashback sedikit, ada
kasus Baekuni alias Babe yang tega mencabuli lebih dari belasan anak-anak
jalanan yang kejinya pun semakin menjadi-jadi ketika diketahui bahwa Babe
setelah mencabuli korbannya kemudian memutilasi beberapa diantaranya. Sadis.
Di
level anak sekolah pun aktifitas perkosa-memperkosa sudah mulai digandrungi
para pelajar negeri ini. Jumat, 12 Desember 2014 kemarin saja berhasil
terungkap kasus mencengangkan yang terjadi di Palu, Sulawesi Tengah. Bagaimana
tidak, 5 siswa setingkat SMA dengan keji memperkosa 1 adik kelasnya sebanyak 3
kali yang hebatnya 2 diantaranya mereka lakukan selama berada di sekolah. (Sumber: Detiknews) Seperti satu rantai yang
tak pernah putus, kasus pemerkosaan di negeri ini kembali terjadi. Baru-baru
ini seorang perempuan berinisial SY alias ZZ Warga Negara yang berasal dari
Tiongkok diperkosa oleh 2 petugas Aviation Security (Avsec) Bandara
Soekarno-Hatta, Tangerang. (Sumber:
Detiknews)
Masalah
yang berkaitan dengan kasus pemerkosaan seolah-olah telah menjadi sebuah
paradigma baru yang sangat mengkhawatirkan bagi masyarakat di negeri ini.
Kasus-kasus diatas menunjukkan betapa tingginya intensitas kasus pemerkosaan di
negeri ini, bagaikan rentetan bom waktu yang tinggal menunggu hitungan detik
untuk meledak, kasus-kasus pemerkosaan juga dirasa bakalan tidak henti-hentinya
mengisi kolom-kolom berita di media massa nasional. Sejalan dengan itu, kita
bisa melihat betapa riskannya moral anak bangsa negeri ini. Seolah-olah ilmu
yang ditanamkan pada kita di pelajaran Budi Pekerti dan Pendidikan
Kewarganegaraan sewaktu di Sekolah dahulu tidak ada artinya di mata letupan
nafsu birahi sesaat yang sangat menghancurkan itu.
Pemerintah
sudah cukup ‘Sakit’ dengan berbagai permasalahan yang ada di negeri ini. Lalu,
siapa yang harus ‘melakukan sesuatu’ terhadap masalah pemerkosaan yang merusak
moral negeri ini? Haruskah pemerintah yang tertatih dan sendiri lagi yang
menyelesaikan permasalahan ini? Jawabannya adalah tidak. Kita sebagai bangsa
ini harus mau turun tangan menyelesaikan berbagai permasalahan di negeri ini,
termasuk permasalahan pemerkosaan.
Setiap
elemen di negeri ini harus mau
memberikan sumbangsihnya untuk berbagai permasalahan, terkhusus kasus
pemerkosaan yang sangat menggerogoti moral bangsa ini. Terkait permasalahan
pemerkosaan, banyak suara-suara sunyi yang menyuarakan agar para pelaku
pemerkosaan itu seharusnya di kebiri, di cambuk, dilempari batu (sumber: HTI) bahkan ada juga yang
ingin para pelaku pemerkosaan itu di hukum mati saja. Ada pula yang menyarankan
agar pemerintah mewajibkan untuk para kaum hawa agar mau berpakaian yang lebih
tertutup supaya tidak mengundang niatan-niatan yang tidak-tidak dari mata-mata
lelaki yang penuh nafsu dan gairah. Ada juga solusi yang sedikit nyeleneh terkait kasus di atas, yakni
dengan tidak menutup jalan bagi para pelaku prostitusi untuk menjalankan bisnisnya
sehingga para lelaki yang dipenuhi nafsu birahi pun bisa menyalurkan desakan
nafsunya dengan benar (tidak salah tempat).
Pandangan Islam
bagaimana
Islam menyelesaikan kejahatan seperti ini? Maka, bisa dikembalikan kepada tiga
pihak: individu, masyarakat dan negara. Dengan diterapkannya sistem Islam, dan
dijadikannya Islam sebagai dasar kehidupan, baik dalam bermasyarakat maupun
bernegara, maka fakta hingga fantasi seksual sebagaimana yang marak saat ini
tidak akan ada lagi. Interaksi di tengah-tengah masyarakat yang melibatkan pria
dan wanita juga diatur sedemikian, sehingga berbagai pintu pelecehan, perzinaan
hingga perkosaan tersebut akan tertutup rapat. (sumber: HTI)
Kesimpulan
Bangsa
Indonesia adalah bangsa yang berbudi luhur dan baik pekertinya. Bangsa yang
menjunjung tinggi moral serta etika para anak-anak bangsa. Namun semua itu
sedikit luntur ketika maraknya kasus pemerkosaan yang menggerogoti batin dan
jiwa negeri ini. Bagaimana tidak, yang dahulunya hanya wanita dewasa saja yang
menjadi objek pemerkosaan, tapi sekarang anak-anak yang masih lucu dan imut pun
juga tidak luput dari kekejian si pelaku-pelaku pemerkosa itu.
Berharap pemerintah dan bangsa ini mampu menyelesaikan
polemik ini, dan tentunya juga memperbaiki serta mengobati moral dan etika
bangsa yang sudah mulai tergerogoti oleh kelakuan dari bangsa ini sendiri.
Tentunya, kita pun sebagai elemen masyarakat harus mau bergandengan tangan
dengan pemerintah guna menghilangkan permasalahan-permasalahan di negeri ini
terkhusus kasus pemerkosaan hingga tidak berbekas sama sekali. Let’s Do It,
Let’s Do It, Let’s Do IT I Gotta Feeling! Woohoo…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar