Hari ini (Minggu 2 November) jadwalku bakalan padat sekali. Mulai dari kerja bakti, Kongkow bareng di Pantai Parangtritis, charity buat mbah-mbah disini hingga belajar Ekonomi Politik Internasional buat nge-set jawaban soal UTS besok yang dijamin bakalan bikin kita sakit perut (hahaha). Aura kesemangatan pun mengalir disekujur tubuhku demi menghadapi indahnya aktivitas hari ini, namun kejadian yang tak disangka-sangka menimpaku dinda!. Kongkow bareng kanda-kanda Mangkaliat di Pantai Parangtritis BATAL! kuikutin karena sesuatu yang kelewat Bitc* begonya. Niat suci ku untuk bisa berkumpul dan bergila ria bareng kanda-kanda musnah, hancur berkeping-keping bagaikan Tai manusia yang diledakin pakai Mercon (dibaca: Petasan).
Tapi ya sudahlah! be positive aja karena selalu ada hikmah di setiap perkara dalam kehidupan ini, I believe that!.. Ok dinda-dinda, siang ini aku akan memposting salah satu tulisan lamaku yang telat aku posting, langsung aja alwaysss keep read.. and feel what will you get from this story. Happy reading dinda!
BACK TO PENAJAM, FINALLY?
Akhirnya, aku kembali ke tanah
kelahiranku. Tanah yang nggak berubah ‘sama sekali’ meski telah ku tinggalkan
kurang lebih setahun lamanya untuk mengejar impianku di Yogya sana. Tenangnya
laut Penajam mengingatkanku akan trauma yang ku dapat di laut pantai selatan.
Ibarat langit dan bumi, perbedaan ‘ketenangan air’ di antara keduanya sangat
besar.
Laut Penajam yang tenang dan bersahabat
berbanding terbalik dengan laut Pantai Selatan yang berombak besar dan terkenal
dengan keangkeran mitos-mitos Nyi Roro Kidulnya, sang Ratu Pantai Selatan.
Ketika aku melihat laut Penajam, ingin rasanya raga ini menceburkan diri ke
dalam genangan air yang asin itu. Tapi maaf dengan laut Pantai Selatan, enggan
rasanya aku mandian disana, boro-boro mandian, nyeburin kaki aja ogah,
hahahahaa. *Kenapa malah cerita laut, :D
*Back To Penajam
Akan tetapi, tanah kelahiranku Penajam
tak hanya menyuguhkan lautnya yang tenang dan enak di mandiin. Penajam,
khususnya Pelabuhan Batu menyimpan sejuta kenangan manis ku yang kalau
diingat-ingat bikin sakit… kepala ini. Mulai dari rumah, lapangan bola, laut,
kulampa (sejenis galangan kapal) dan lain-lain. Sakit kepala ini jika menceritakan satu-satu tentang
bagaimana manisnya kenangan-kenangan tersebut. Dan aku tahu semua itu manis karena
ini adalah PENAJAM.
Menariknya prend, jika di suruh
bandingin perbedaan antara Penajam dan Yogya kayaknya nggak jauh-jauh amat, iya
nggak jauh… sama-sama di Indonesia sih #PLAKKK. Perbedaan mendasar antara
Penajam dan Yogya saya kira terletak pada sisi geografisnya yaitu Penajam yang
merupakan daerah tepi laut sedangkan Yogya merupakan daerah pegunungan yang
kita tahu gunung Merapi merupakan ciri khas dari Yogya itu sendiri.
Yang menarik dari Penajam tentu saja
hutan serta wahana baharinya yang mengundang decak kagum para warga Penajam itu
sendiri *hahahaha. Dan juga masih kurangnya kendaraan roda empat maupun roda
dua membuat Penajam bebas polusi dan pastinya No Traffic. Infrastruktur Penajam juga sudah mulai dibangun, mulai
dari jalan raya lintas provinsi hingga rambu-rambu lalu lintas, termasuk 2
lampu merah yang nggak tahu kapan berfungsinya.
Balik ke Yogyakarta. Bicara
tentang Yogya, Yogya itu simple? hampir semuanya ada di Yogyakarta ini, nggak ada
yang nggak ada di Yogya ‘You can find anything in Yogya, mulai dari gunung, mall, Stempel kaki lima, kampus keren, pantai futsal
murah sampai pasar yang paling terkenal pun ada di sini. KEREN KAN!!!!
But, ada satu hal yang bikin Yogya nggak
bisa ngalahin Penajam bro. Kalau orang-orang di Yogya pengen hiking
gunung-gunung macam Merbabu, Merapi, Slamet, Sumbing dan segala macamnya itu
harus persiapin peralatan hiking yang notabene butuhin tenaga dan duit yang
banyak untuk ngedaki. But kami anak Penajam nggak perlu butuhin tenaga dan uang
yang segitu banyak bro. Cukup dengan semangat, niat serta keyakinan sudah cukup
buat kami menaklukin 2 gunung sekaligus, Gunung Meriam dan pastinya… GUNUNG
SETELENG… *ForYouPenajam’sPeople
Aku pulang… Ma, Pa…!!!!
*Ibarat
Kelinci yang melompat-lompat pulang pada senja hari namun malah melompat ke
rumah tetangga. – Michael Sam Stave
Pandi ‘Al-Gapin’ Ahmat
Penajam, 23 July 2014
2.42
a.m.
Your mind, Your word and Your Love
Kapan2 ajak kami ke Penajam bro.
BalasHapusNb : Ongkosin
iya... tapi sebelum itu, ajakin dulu ke Banten... pengen ketemu tante mu Rif, Ratu Atut
BalasHapus