.

.

Minggu, 02 November 2014

Back to Penajam, Finally...

Hai dinda!

Hari ini (Minggu 2 November) jadwalku bakalan padat sekali. Mulai dari kerja bakti, Kongkow bareng di Pantai Parangtritis, charity buat mbah-mbah disini hingga belajar Ekonomi Politik Internasional buat nge-set jawaban soal UTS besok yang dijamin bakalan bikin kita sakit perut (hahaha). Aura kesemangatan pun mengalir disekujur tubuhku demi menghadapi indahnya aktivitas hari ini, namun kejadian yang tak disangka-sangka menimpaku dinda!. Kongkow bareng kanda-kanda Mangkaliat di Pantai Parangtritis BATAL! kuikutin karena sesuatu yang kelewat Bitc* begonya. Niat suci ku untuk bisa berkumpul dan bergila ria bareng kanda-kanda musnah, hancur berkeping-keping bagaikan Tai manusia yang diledakin pakai Mercon (dibaca: Petasan).

Tapi ya sudahlah! be positive aja karena selalu ada hikmah di setiap perkara dalam kehidupan ini, I believe that!.. Ok dinda-dinda, siang ini aku akan memposting salah satu tulisan lamaku yang telat aku posting, langsung aja alwaysss keep read.. and feel what will you get from this story. Happy reading dinda!

 BACK TO PENAJAM, FINALLY?
Akhirnya, aku kembali ke tanah kelahiranku. Tanah yang nggak berubah ‘sama sekali’ meski telah ku tinggalkan kurang lebih setahun lamanya untuk mengejar impianku di Yogya sana. Tenangnya laut Penajam mengingatkanku akan trauma yang ku dapat di laut pantai selatan. Ibarat langit dan bumi, perbedaan ‘ketenangan air’ di antara keduanya sangat besar.

Laut Penajam yang tenang dan bersahabat berbanding terbalik dengan laut Pantai Selatan yang berombak besar dan terkenal dengan keangkeran mitos-mitos Nyi Roro Kidulnya, sang Ratu Pantai Selatan. Ketika aku melihat laut Penajam, ingin rasanya raga ini menceburkan diri ke dalam genangan air yang asin itu. Tapi maaf dengan laut Pantai Selatan, enggan rasanya aku mandian disana, boro-boro mandian, nyeburin kaki aja ogah, hahahahaa. *Kenapa malah cerita laut, :D

*Back To Penajam

Akan tetapi, tanah kelahiranku Penajam tak hanya menyuguhkan lautnya yang tenang dan enak di mandiin. Penajam, khususnya Pelabuhan Batu menyimpan sejuta kenangan manis ku yang kalau diingat-ingat bikin sakit… kepala ini. Mulai dari rumah, lapangan bola, laut, kulampa (sejenis galangan kapal) dan lain-lain. Sakit kepala ini jika menceritakan satu-satu tentang bagaimana manisnya kenangan-kenangan tersebut. Dan aku tahu semua itu manis karena ini adalah PENAJAM.

Menariknya prend, jika di suruh bandingin perbedaan antara Penajam dan Yogya kayaknya nggak jauh-jauh amat, iya nggak jauh… sama-sama di Indonesia sih #PLAKKK. Perbedaan mendasar antara Penajam dan Yogya saya kira terletak pada sisi geografisnya yaitu Penajam yang merupakan daerah tepi laut sedangkan Yogya merupakan daerah pegunungan yang kita tahu gunung Merapi merupakan ciri khas dari Yogya itu sendiri.

Yang menarik dari Penajam tentu saja hutan serta wahana baharinya yang mengundang decak kagum para warga Penajam itu sendiri *hahahaha. Dan juga masih kurangnya kendaraan roda empat maupun roda dua membuat Penajam bebas polusi dan pastinya No Traffic. Infrastruktur Penajam juga sudah mulai dibangun, mulai dari jalan raya lintas provinsi hingga rambu-rambu lalu lintas, termasuk 2 lampu merah yang nggak tahu kapan berfungsinya.

Balik ke Yogyakarta. Bicara tentang Yogya, Yogya itu simple? hampir semuanya ada di Yogyakarta ini, nggak ada yang nggak ada di Yogya ‘You can find anything in Yogya, mulai dari gunung, mall, Stempel kaki lima, kampus keren, pantai futsal murah sampai pasar yang paling terkenal pun ada di sini. KEREN KAN!!!!

But, ada satu hal yang bikin Yogya nggak bisa ngalahin Penajam bro. Kalau orang-orang di Yogya pengen hiking gunung-gunung macam Merbabu, Merapi, Slamet, Sumbing dan segala macamnya itu harus persiapin peralatan hiking yang notabene butuhin tenaga dan duit yang banyak untuk ngedaki. But kami anak Penajam nggak perlu butuhin tenaga dan uang yang segitu banyak bro. Cukup dengan semangat, niat serta keyakinan sudah cukup buat kami menaklukin 2 gunung sekaligus, Gunung Meriam dan pastinya… GUNUNG SETELENG… *ForYouPenajam’sPeople

Aku pulang… Ma, Pa…!!!!

*Ibarat Kelinci yang melompat-lompat pulang pada senja hari namun malah melompat ke rumah tetangga. – Michael Sam Stave

Pandi ‘Al-Gapin’ Ahmat
Penajam, 23 July 2014
2.42 a.m.
Your mind, Your word and Your Love

2 komentar:

  1. Kapan2 ajak kami ke Penajam bro.
    Nb : Ongkosin

    BalasHapus
  2. iya... tapi sebelum itu, ajakin dulu ke Banten... pengen ketemu tante mu Rif, Ratu Atut

    BalasHapus