Mencintai Dengan
Sungguh, Kenapa Mengkhianatinya
“Bang, semisal abang dapat cewe yang lebih baik
daripada saya, saya juga ndapapa bang kalau abang milih dia. Asalkan abang
bilang aja sama saya secara jujur yaa.” – Pesan di Line
-------------------------
Malam itu aku kaget ketika mendapatkan sebuah pesan
yang menurutku cukup membebani hati bagi siapa saja yang sedang meraba-raba
soal cinta dan rasa. Kagetku bukan kesal, bukan juga marah dan bukan pula gugup
karena bingung bagaimana harus meresponnya. Yang kulakukan pada saat itu, ya,
membaca ulang kembali pesan panjangnya untuk memahami apakah ada pesan tersirat
yang ingin disampaikannya.
Sebagai informasi untuk teman-teman semua, sepanjang
umur hidup di dunia saya tidak pernah merasakan perasaan yang sungguh-sungguh
dalam kepada seorang wanita, kuakui memang ya, aku pernah mengagumi beberapa
wanita yang ku jumpa, senang juga iya. Akan tetapi, kalau cinta
sungguh-sungguh, aku berani bersumpah kalau kepada-nya lah yang pertama (kuharap
juga terakhir).
Setelah 2 sampai 3 kali membaca ulang pesan
panjangnya, aku rasa, jaraklah yang membuat kalimat-kalimat yang tersusun dari
kata per kata penuh rasa berat kemudian diketik oleh dirinya. Ya tidak masalah
lah, yang penting untuk sekarang dan nanti, tidak ada niat ku untuk berkhianat,
tidak ada niat ku untuk mendapatkan cewe’ lagi. Aku harap dirinya membaca
tulisan ku ini, ahh ndak, langsung saja ku posting ke Akun Line-nya. Hahahaha.
Lukisan Hujan pernah menuliskan satu kalimat yang
cocok untuk menjawab pesan yang kau kirimkan kepadaku adinda, ia bilang “Kalau diberi kesempatan untuk mencintai
seseorang dengan sungguh-sungguh, kenapa harus mengkhianatinya”.
Semoga membantu merawat hatimu ya adinda…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar