.

.

Rabu, 27 Desember 2017

Mencintai Dengan Sungguh, Kenapa Mengkhianati

Mencintai Dengan Sungguh, Kenapa Mengkhianatinya

“Bang, semisal abang dapat cewe yang lebih baik daripada saya, saya juga ndapapa bang kalau abang milih dia. Asalkan abang bilang aja sama saya secara jujur yaa.” – Pesan di Line
-------------------------
Malam itu aku kaget ketika mendapatkan sebuah pesan yang menurutku cukup membebani hati bagi siapa saja yang sedang meraba-raba soal cinta dan rasa. Kagetku bukan kesal, bukan juga marah dan bukan pula gugup karena bingung bagaimana harus meresponnya. Yang kulakukan pada saat itu, ya, membaca ulang kembali pesan panjangnya untuk memahami apakah ada pesan tersirat yang ingin disampaikannya.

Sebagai informasi untuk teman-teman semua, sepanjang umur hidup di dunia saya tidak pernah merasakan perasaan yang sungguh-sungguh dalam kepada seorang wanita, kuakui memang ya, aku pernah mengagumi beberapa wanita yang ku jumpa, senang juga iya. Akan tetapi, kalau cinta sungguh-sungguh, aku berani bersumpah kalau kepada-nya lah yang pertama (kuharap juga terakhir).
Setelah 2 sampai 3 kali membaca ulang pesan panjangnya, aku rasa, jaraklah yang membuat kalimat-kalimat yang tersusun dari kata per kata penuh rasa berat kemudian diketik oleh dirinya. Ya tidak masalah lah, yang penting untuk sekarang dan nanti, tidak ada niat ku untuk berkhianat, tidak ada niat ku untuk mendapatkan cewe’ lagi. Aku harap dirinya membaca tulisan ku ini, ahh ndak, langsung saja ku posting ke Akun Line-nya. Hahahaha.

Lukisan Hujan pernah menuliskan satu kalimat yang cocok untuk menjawab pesan yang kau kirimkan kepadaku adinda, ia bilang “Kalau diberi kesempatan untuk mencintai seseorang dengan sungguh-sungguh, kenapa harus mengkhianatinya”.


Semoga membantu merawat hatimu ya adinda…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar