Yusran Aspar dan Andi Harahap:
Figur Pemimpin PPU?
Sekitar
2 hari yang lalu, talkshow – boleh ya
– cerdas “Mata Najwa” yang disiarkan di salah satu TV Swasta terkemuka negeri
tercinta menyiarkan dialog eksklusif yang bertema “Babak Final Pilkada Jakarta”,
tujuan pembahasan selalu sama dengan dialog-dialog sebelumnya guna menentukan
siapa yang pantas mengemban amanah sebagai orang no. 1 di Ibukota Indonesia,
DKI Jakarta. Seperti yang kita ketahui bersama, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)
dan Anies Baswedan sebagai narasumber utama pada dialog tersebut yang dipandu
oleh tentu saja Najwa Shihab “Tuan Rumah Mata Najwa”.
Membahas
figur Ahok dan Mas Anies ini sangat menarik jika dikaitkan dengan sosok
pemimpin-pemimpin kita yang ada di daerah. Diluar polemik atau perdebatan yang
terjadi di luar sana mengenai kedua sosok tersebut, saya mencoba meyakinkan
diri saya bahwa mereka berdua adalah pribadi luar biasa yang sudah memiliki
pengalaman memimpin lembaga ditengah carut-marutnya birokrasi di negeri ini.
Pertanyaannya adalah: Apakah kita punya sosok teladan atau figur pemimpin yang
luar biasa seperti mereka di daerah? Bagaimana dengan Penajam Paser Utara?
Apakah Kita punya?
Menggarisbawahi
dengan kondisi yang terjadi di Penajam Paser Utara (PPU), kita mempunyai sosok cerdas,
ikhlas, pekerja keras dan yang bekerja berjama’ah seperti mas Anies dalam diri
Bupati kita saat ini Drs. H. Yusran Aspar, M.Si yang menurut Gubernur
Kalimantan Timur (Kaltim) bapak Awang Faroek Ishak sebagai salah satu Bupati
terbaik di Kaltim. (Mengutip berita di, kliksangatta.com)
Di
sisi lain, Kabupaten kita memiliki sosok yang tegas, ambisius, ceplas-ceplos
dan bernyali besar pada diri mantan bupati ke-2 PPU, H. Andi Harahap yang
sangat identik dengan kumis hitam tebal di atas bibirnya, sosok beliau
mengingatkan kita pada figur Basuki atau Ahok yang saat ini menjabat sebagai
Gubernur DKI Jakarta.
Akan
tetapi, apakah kita tidak sadar bahwa kedua tokoh ini sudah sangat lama
mewakafkan dirinya sebagai pelayan masyarakat di daerah kita? Apakah kita tidak
sadar bahwa beliau-beliau ini sudah membutuhkan pemuda tangguh sebagai penerus
pemimpin daerah? Dan Apakah kita sadar bahwa PPU minim sosok atau figur yang
bisa kita jadikan sebagai teladan atau panutan dalam memimpin daerah kita
tercinta?
Sebagai
fakta, beberapa kali saya berdiskusi bersama dengan rekan-rekan mahasiswa PPU
yang ada di Samarinda dan di Yogyakarta, secara implisit menyatakan bahwa PPU
tidak – mungkin belum kali ya lebih tepatnya – memiliki sosok teladan bagi
pemuda-pemudi daerah tercinta. Kalau tidak Soekarno ya Bung Hatta, kalau tidak
Ahok ya mas Anies kalau tidak Moko ya Bibi yang disebut-sebut sebagai sosok
pemimpin yang pantas dijadikan sebagai teladan di Penajam Paser Utara tercinta.
Hahaha, siapa pula Bibi dan Moko ini bah? Hihihi
Sebenarnya,
melalui tulisan ini saya ingin mengajakan rekan-rekan sejawat saya sebagai
pemuda-pemudi PPU tercinta bahwa: Siapkah kita menggantikan peran para pemimpin
kita untuk PPU yang lebih baik di masa depan nantinya?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar