.

.

Minggu, 28 Agustus 2016

Memperjuangkan Indonesia untuk tetap menjadi Bhinneka Tunggal Ika

Memperjuangkan Indonesia Untuk Tetap Menjadi Bhinneka Tunggal Ika

Senin, 26 Juli 2016

Wisma Kinasih, Kaliurang, Daerah Istimewa Yogyakarta

Diskusi bersama dengan salah seorang wanita hebat Indonesia bernama yunda Agnes Dwi Rusjiyati, benar-benar membakar semangat dan jiwa ini pada pembukaan acara Training for Facilitator komunitas YIPC Indonesia di Wisma Kinasih, Kaliurang beberapa waktu yang lalu itu. Teman-teman, jangan pernah sekali-kali meremehkan ketangguhan seorang yunda Agnes bersama dengan lembaga ANBTI yang dipimpinnya. ANBTI adalah Aliansi Nasional Bhinneka Tunggal Ika yang tersebar di beberapa tempat di seluruh Indonesia ini.

Mba Agnes bercerita, bersama dengan ANBTI ini ia memperjuangkan aktivitas-aktivitas yang berfokus pada keberagaman. Jauh sebelum itu, ANBTI lahir pada tahun 2006 sebagai bentuk nyata keprihatinan masyarakat Indonesia terhadap RUU yang menyeragamkan budaya dan lainnya. Pengkhianatan terhadap Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika dan konstitusi lah yang menjadikan jalan perjuangan dipilih mba Agnes dalam mengarungi hidup ini.

Memperjuangkan Indonesia untuk tetap menjadi Bhinneka Tunggal Ika. Adalah salah satu kalimat yang beberapa kali menjadi tema besar monkey chat (baca: gumaman) yang terdapat dikepala ku. Perjuangan guna melawan segala yang mengancam keberagaman tidak cukup jikalau hanya digumamkan saja. Lihat mba Agnes, bersama dengan ANBTI di Yogyakarta ia sempat beberapa kali melakukan penanganan serta mengawal proses kasus hukum, intoleransi dan diskriminatif. Memberikan contoh, mba Agnes menyebutkan beberapa waktu yang lalu teman-teman ANBTI mengawal proses hukum di PTUN terkait permasalahan izin  Gua Maria Wahyu-Ibuku Giriwening di Gunung Kidul. Inspiratif.


Akan tetapi, ia mengatakan bahwasanya jalur atau jalan perjuangan membutuhkan mental yang sangat kuat. Ancaman terhadap para pekerja HAM dan aktivis bisa terjadi kepada siapa saja. Alhasil, kata waspada seringkali selalu keluar melalui bibir lembut mba Agnes pada saat itu. Namun, itulah resiko dan hidup memang selalu akan penuh dengan segala bentuk resiko yang tersedia didalamnya. Jadi, jalan perjuangan atau jalur tentu saja bagian dari jalan hidup yang kupilih, tapi hal itu tidak masalah. Sekali berjuang tetap berjuang.. Salam !

Gapin - Pandi Ahmat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar