Memperjuangkan
Indonesia Untuk Tetap Menjadi Bhinneka Tunggal Ika
Senin, 26 Juli 2016
Wisma Kinasih, Kaliurang, Daerah Istimewa Yogyakarta
Diskusi bersama dengan salah seorang wanita hebat Indonesia
bernama yunda Agnes Dwi Rusjiyati, benar-benar membakar semangat dan jiwa ini
pada pembukaan acara Training for
Facilitator komunitas YIPC Indonesia di Wisma Kinasih, Kaliurang beberapa
waktu yang lalu itu. Teman-teman, jangan pernah sekali-kali meremehkan
ketangguhan seorang yunda Agnes bersama dengan lembaga ANBTI yang dipimpinnya.
ANBTI adalah Aliansi Nasional Bhinneka Tunggal Ika yang tersebar di beberapa
tempat di seluruh Indonesia ini.
Mba Agnes bercerita, bersama dengan ANBTI ini ia
memperjuangkan aktivitas-aktivitas yang berfokus pada keberagaman. Jauh sebelum
itu, ANBTI lahir pada tahun 2006 sebagai bentuk nyata keprihatinan masyarakat
Indonesia terhadap RUU yang menyeragamkan budaya dan lainnya. Pengkhianatan
terhadap Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika dan konstitusi lah yang menjadikan
jalan perjuangan dipilih mba Agnes dalam mengarungi hidup ini.
Memperjuangkan
Indonesia untuk tetap menjadi Bhinneka Tunggal Ika. Adalah salah satu
kalimat yang beberapa kali menjadi tema besar monkey chat (baca: gumaman) yang terdapat dikepala ku. Perjuangan
guna melawan segala yang mengancam keberagaman tidak cukup jikalau hanya
digumamkan saja. Lihat mba Agnes, bersama dengan ANBTI di Yogyakarta ia sempat
beberapa kali melakukan penanganan serta mengawal proses kasus hukum,
intoleransi dan diskriminatif. Memberikan contoh, mba Agnes menyebutkan
beberapa waktu yang lalu teman-teman ANBTI mengawal proses hukum di PTUN terkait
permasalahan izin Gua Maria Wahyu-Ibuku
Giriwening di Gunung Kidul. Inspiratif.
Akan tetapi, ia mengatakan bahwasanya jalur atau jalan
perjuangan membutuhkan mental yang sangat kuat. Ancaman terhadap para pekerja
HAM dan aktivis bisa terjadi kepada siapa saja. Alhasil, kata waspada
seringkali selalu keluar melalui bibir lembut mba Agnes pada saat itu. Namun,
itulah resiko dan hidup memang selalu akan penuh dengan segala bentuk resiko yang
tersedia didalamnya. Jadi, jalan perjuangan atau jalur tentu saja bagian dari
jalan hidup yang kupilih, tapi hal itu tidak masalah. Sekali berjuang tetap
berjuang.. Salam !
Gapin - Pandi Ahmat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar