Pendapat Mayoritas dalam Kelompok: Victims of Groupthink
Bapak, paman sekaligus guru kita tercinta, Mohtar Mas’oed
mengutip Penjelasan dari Irving Janis mengenai Victims of Groupthink didalam bukunya yang kemudian menjadi salah
satu rujukan utama bagi para pemikir-pemikir muda dan dewasa Hubungan
Internasional di Indonesia yang berjudul “Studi
Hubungan Internasional: Tingkat Analisis dan Teorisasi” menyebutkan bahwa kelompok-kelompok kecil
(pemilik modal, think tank dan lainnya)
didalam suatu negara memiliki peranan yang cukup signifikan terhadap proses
pembuatan kebijakan luar negeri di suatu negara. Nah, kali ini saya akan
berbagi gagasan mengenai VICTIMS OF GROUPTHINK dari Irving Janis. Let’s Share it.

Sumber: google.com/groupthink
Secara sederhana Groupthink
adalah fenomena yang terdapat dalam kelompok kecil yang kohesif, yaitu
dimana para anggota-anggotanya menyesuaikan diri (pendapat dan gagasannya)
dengan pendapat “mayoritas” kelompok. Hal inilah yang menjadi landasan awal
berpikir kita guna menyelami dalamnya lautan gagasan Irving Janis yang luar
biasa.
Sebelum itu, unsur penting dalam proses pembuatan
keputusan atau decision making process didalam
kelompok kecil adalah adanya keterpaduan
kelompok yang solid dan adanya semangat
tim – kerjasama demi kepentingan bersama – . Pada akhirnya, kebebasan
masing-masing anggota untuk berpendapat dipengaruhi oleh derajat atau setara
tingkat Keterpaduan Kelompok tersebut.
Alhasil, penyesuaian diri dengan pendapat mayoritas dalam
kelompok karena keyakinan semu yang disebut oleh bang Irving sebagai Illusion
of Vulnerability, yaitu keyakinan bahwa (pendapat) kelompok itu lebih
baik, lebih hebat, lebih banyak tahu dan lebih-lebih lainnya, menjadi salah
satu penyebab mati-nya pemikiran-pemikiran individu yang tak tersampaikan
karena pendapat kelompok mayoritas yang mengekang. Hal ini seringkali terjadi
ketika kita berjumpa diberbagai perjumpaan yang kita jumpai, pertemuan organisasi,
rapat koordinasi, dan perjumpaan-perjumpaan-si lainnya yang memang tidak bisa
kita pungkiri hanya segelintir orang dari sekian banyak saja yang menyampaikan
(dibaca: mendominasi dan menguasai) gagasan ataupun ide dari mereka yang secara
pasti, pasti akan menjadi keputusan bersama didalam perjumpaan atau kelompok
tersebut. Selain itu, kehadiran seorang pemimpin juga menjadi salah satu
penyebab munculnya fenomena Victims of
Groupthink ini.

sumber: blogs.library.duke.edu
Dalam konteks hubungan internasional – sebagai contoh – kenegaraan misalnya, paman Mohtar Mas’oed
mengambil studi kasus tentang keputusan Amerika untuk segera mengirim militer
ke Korea Selatan ketika dilaporkan bahwa Korea Utara akan menyerang ke
selatana. Ketika para penasehatnya sedang rapat mendiskusikan hal itu, tiba-tiba
Presiden ke-33 AS Harry S. Truman masuk dan menyetujui rencana yang dibuat oleh
Menteri Luar Negeri AS saat itu, Dean Acheson. Karena Presiden memutuskan
begitu, maka diskusi dalam kelompok penasehat itu hanya terpusat pada rencana
itu dan tidak lagi memperdulikan usulan-usulan yang lain. Luar biasa.
Nah, paman Mohtar Mas’oed menambahkan satu rubrik atau penjelasan yang sangat baik
mengenai studi Irving Janis diatas bagi pelajar studi Hubungan Internasional.
Dikatakan bahwa, semakin tinggi derajat keeratan hubungan antar anggota dalam
suatu kelompok pembuat keputusan, maka semakin besar kemungkinan bahwa
PEMIKIRAN KRITIS yang independen akan digantikan dan tersisih oleh Groupthink. Hal ini sangat mungkin
menghasilkan tindakan-tindakan yang tidak rasional dan bahkan tidak
berprikemanusiaan terhadap mereka yang berada diluar kelompok. Menarik menjadi
bahan renungan kita yang menjadi pionir di organisasi atau komintas dimanapun
kita ikuti. Semangat keluarga.
Daftar Pustaka:
Mas'oed, Mohtar. 1989. Studi Hubungan Internasional: Tingkat Analisis dan Teorisasi. Yogyakarta. Pusat Antar Universitas Studi Sosial Universitas Gadjah Mada
Daftar Pustaka:
Mas'oed, Mohtar. 1989. Studi Hubungan Internasional: Tingkat Analisis dan Teorisasi. Yogyakarta. Pusat Antar Universitas Studi Sosial Universitas Gadjah Mada
Tidak ada komentar:
Posting Komentar