Amerika
Serikat dan Arab Springs 2010: Puncak gunung everest Krisis Politik di Timur
Tengah
Pandi Ahmat - 20130510262
“Diajukan Guna Memenuhi Remedial
Ujian Tengah Semester”
Mata Kuliah Politik : Global
Amerika Serikat
Dosen : Prof. Dr. Bambang Cipto, MA
Asisten Dosen: Idham Badruzaman,
S.IP., MA

19 Juni 2015
Ilmu Hubungan Internasional
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Yogyakarta
Daftar Isi
BAB I. PENDAHULUAN
3
A.
Latar Belakang
3
B.
Rumusan Masalah
4
BAB II. PEMBAHASAN
5
BAB III. KESIMPULAN
7
BAB III. DAFTAR
PUSTAKA
8
I.
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Merebaknya fenomena revolusi
demokratisasi yang terjadi di kawasan Timur Tengah pada tahun 2010 hingga
sekarang ini merupakan ketidakpuasan masyarakat di Negara-negara kawasan Timur
Tengah yang mengarungi kehidupannya dibawah rezim kediktatoran para
pemimpin-pemimpin di Negara mereka, sehingga tersirat didalam nurani untuk
melakukan revolusi, demonstrasi ataupun protes berskala besar demi tercapainya
keadilan dalam berkehidupan, berbangsa dan juga bernegara.
Fenomena Arab Springs 2010 yang terjadi
di kawasan Timur Tengah juga tidak bisa lepas dari adanya campur tangan Amerika
Serikat yang berupaya menyebarkan ideologi liberal demokrasi mereka kepada
Negara-negara non-demokratis melalui kebijakan politik luar negerinya ke
seluruh dunia, termasuk ke berbagai Negara di kawasan Timur Tengah. Atas dasar
idealisme Kantian, Amerika Serikat percaya bahwa semakin demokratis dunia, maka
semakin damai pula dunia manusia. (Dina, 2013)
Negara-negara seperti Tunisia, Mesir,
Libya, Irak dan juga Suriah yang hingga kini masih mengalami krisis yang
dialami para pemimpinnya dan juga krisis politik berkepanjangan yang berimbas pada
pergolakan maha dahsyat yang berimplikasi pada terjadinya perang saudara yang
bahkan menewaskan hingga lebih dari ratusan ribu jiwa, hanya karena keinginan
rakyat yang menuntut perubahan, menjatuhkan rezim yang otoriter dan
mengembalikan kekuasaan tertinggi kepada rakyat.
B.
Rumusan Masalah
1.
Mengapa Arab
Springs bisa terjadi di negara-negara Arab?
2.
Apa pengaruh
Amerika sehingga terjadinya Arab Springs?
II.
PEMBAHASAN
Dinamika
gelombang demokratisasi dunia di kawasan Arab
Gelombang
demokratisasi adalah sekelompok
transisi dari rezim-rezim non-demokratis ke rezim-rezim demokratis yang terjadi
dalam kurun waktu tertentu dan jumlahnya secara signifikan lebih banyak
daripada transisi menuju arah sebaliknya. Sebagian gelombang juga biasanya
mencakup liberalisasi atau demokratisasi, sebagian pada sistem-sistem politik
yang tidak sepenuhnya menjadi demokratis. (Markoff, 2002)
Demokratisasi yang terjadi di dunia terkhusus pada
kawasan Arab disebabkan oleh berbagai macam faktor
yang tingkat kompleksivitasnya sangat tinggi. Faktor-faktor tersebut
diantaranya adalah melemahnya legitimasi rezim otoriter, perkembangan pada
sector ekonomi yang sangat pesat, dampak dari peristiwa atau proses serupa yang
terjadi di kawasan (snowball effect), dan
tentunya oleh karena adanya tekanan-tekanan atau intervensi yang datang dari
luar, termasuk kebijakan penyebaran ideologi demokrasi yang dilakukan oleh
Amerika Serikat.
Peristiwa
bersejarah gelombang demokratisasi
yang terjadi di kawasan Timur Tengah pertama kali muncul antara lain ditandai
dengan adanya gerakan Revolusi Republik Revolusioner Islam Iran pada tahun 1979
yang tidak puas terhadap kinerja rezim Shah Mohammad Reza Pahlevi yang kala itu
sedang berkuasa. Hal serupa kemudian kembali pecah pada dekade tahun 2010-an di
Negara-negara seperti Tunisia, Mesir Suriah dan lainnya. Peristiwa yang dikenal
dengan sebutan Arab Springs ini
kemudian melahirkan gerakan-gerakan revolusi, demonstrasi serta
pemberontakan-pemberontakan yang datangnya dari masyarakat sipil yang ingin
menumbangkan rezim-rezim otoriter di kawasan Timur Tengah.[1]
Pengaruh Politik
Luar Negeri AS
Persoalan yang paling penting untuk diketahui ketika
ingin mengkaji bagaimana proses terciptanya suatu kebijakan politik luar negeri
suatu Negara adalah kepentingan Negara
itu sendiri. Oleh sebab itu, Amerika Serikat pun melibatkan diri kedalam proses
demokratisasi di kawasan Timur Tengah atas dasar berbagai macam kepentingan
yang mengikuti dibelakang. Bradley L. Bowman menyebutkan bahwa kepentingan AS
di Timur Tengah ada tiga (3) gopolitik minyak di teluk Persia, proliferasi Nuklir,
dan counterterrorism. (Bowman, 2008)
Amerika membuat banyak kebijakan terkait Timur
Tengah dan menempatkan Timur Tengah dalam prioritas utama Politik Luar Negerinya.
Pemantauan Amerika di Timur Tengah tidak lepas dari penemuan minyak di Timur
Tengah sendiri, dimana Amerika juga membutuhkannya dalam skala yang besar.
Tunisia dan Libya merupakan beberapa dari negara penghasil minyak yang terkena
fenomena Arab Spring.
Fenomena
demokratisasi atau Arab Springs
merupakan kamuflase dari misi terselubung Amerika di kawasan Timur Tengah demi melancarkan motif geopolitiknya, yaitu
geopolitik berkenaan dengan minyak melalui promosi demokrasi agar Amerika bisa
memiliki akses masuk ke Negara-negara kawasan Timur Tengah. Hal ini juga dibuktikan dengan turunnya Amerika
Serikat secara langsung dalam misi humanitarian intervention yang dilakukan
oleh NATO di tengah fenomena Arab Spring
di Libya lalu, tidak masuk akal. (Kinanti, 2013)
III. Kesimpulan
Krisis legalitas kepemimpinan ataupun krisis politik
yang melanda Negara-negara kawasan Timur Tengah merupakan imbas dari adanya
demokratisasi yang diserukan oleh Amerika Serikat dalam artian penyebaran paham
ideologi liberal-demokrasi ke seluruh penjuru dunia. Konstelasi geopolitik di
kawasan Timur Tengah acapkali dikaitkan dengan keberlimpahan sumber daya energi
minyak, uranium dan lainnya di kawasan ini, hal tersebut merupakan buntut dari keniscayaan
Sumber Daya Alam tersebut yang menjadi tulang punggung perekonomian dunia.
Hal inipun mengindikasikan dengan jelas bahwa
terdapat gaum-gaum kepentingan dari Negara-negara yang terlibat di kawasan ini,
termasuk Amerika Serikat dengan misi demokratisasinya. Kebijakan politik luar
negeri demokratisasi Amerika Serikat merupakan misi terselubung Amerika guna
bisa mendapat akses untuk memasuki proses-proses perpolitikan di kawasan Timur
Tengah.
Daftar Pustaka
Bowman, B. L. (2008).
After Iraq: Future U.S. Military Posture in the Middle East.
Washington: The Washington Quarterly.
Dina, F. (2013). Kebijakan
AS di Bidang Politik, Ekonomi dan Militer. Retrieved June 19, 2015, from
academia.edu:
DR. Sidik Jatmika, M.
(2014). Pengantar Studi Kawasan Timur Tengah. In S. P. Huntington, Gelombang
Demokratisasi Ketiga (pp. 173-179). Yogyakarta: Maharsa Publishing House.
Kinanti, F. F. (2013,
January 13). Fenomena Arab Spring: Identitas Budaya Politik Timur Tengah,
dan Demokrasi Barat. Retrieved June 19, 2015, from Web Fisip Unair:
http://fellinkinanti-fisip10.web.unair.ac.id/artikel_detail-70925-Masyarakat%20Budaya%20Politik%20Timur%20Tengah-Fenomena%20Arab%20Spring:%20Identitas%20Budaya%20Politik%20Timur%20Tengah,%20dan%20Demokrasi%20Barat.html
Markoff, J. (2002). Gelombang
Demokrasi Dunia, Gerakan dan Perubahan Politik. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
[1] DR.
Sidik Jatmika, M. (2014). Pengantar Studi Kawasan Timur Tengah. In S. P.
Huntington, Gelombang Demokratisasi Ketiga (pp. 173-179). Yogyakarta:
Maharsa Publishing House.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar