Keluarga,
salah satu agen sosial yang paling memberikan banyak kenangan serta kebahagiaan
dalam hidupku. Banyak pelajaran berharga yang aku dapat ketika aku berada di
sekitar mereka.
Mulai dari bapak ku, meski beliau bukanlah
seorang sarjana yang lulus dari universitas ternama di Negeri ini, namun beliau
lah yang mengajari ku bagaimana cara berenang serta mengemudikan kapal dengan
benar (maklum anak laut), salah satu pelajaran yang mungkin gak akan pernah
kudapat jikalau aku menjadi anak dari bapak yang lain. Kamu adalah sahabat pertama dalam hidupku Pak.
Kedua
saudara-saudara perempuanku, aku hanya ingat satu hal penting tentang mereka,
merekalah orang tua ketiga yang hadir selama aku hidup di dunia ini. Dan juga,
meski mereka di karuniai anak-anak yang super nakalnya tetapi mereka tetap
tersenyum di depan anak-anaknya meski kadang-kadang suka marah-marah gak jelas
sih, hahahaha. Terkadang aku tersenyum sambil berpikir kalau sebenarnya
merekalah (dibaca: saudara-saudara perempuanku) yang mengajariku tentang
bagaimana seharusnya menjadi orang tua yang baik dan benar untuk anak-anakku kelak. Terima Kasih Nang, Mba Nur…
Ketiga
adalah saudara kembarku, sebut saja Mario. Mario orangnya suka ngaku-ngaku
tampan, pintar dan mirip artis-artis korea gitu (operasi dulu Mar baru mirip).
Aku dan Mario itu ibaratkan pemeran Protagonis sama Antagonis yang ada dalam
sinetron-sinetron Indonesia bray, bayangkin aja tiada hari tanpa berantem,
ngeselin betul kan bray. Tapi meskipun kami suka berantem ujung-ujungnya damai
juga, ya nggak Mar *negJakartadikitkan. Sudahlah, kalau cerita tentang si Mario
pasti aku nggak bakal pernah kehabisan bahan buat di ceritain, ribet kan,
hahahahaha. Nggak ada kata-kata filosofi ataupun mutiara buat mu Mar, satu hal
yang aku tahu… Terima Kasih Mar karena
bela-belain jadi Saudara Kembarku. Thanks Brother.
Dan
yang terhebat adalah my special Lady in my life, Mamaku. Di tulisan kali ini
aku nggak ingin cerita banyak-banyak tentang Mama’ku. Kalau katanya Stevie
Wonder ‘Mamma was My Greatest Teacher of
Compassion, Love and Fearlessness. If love is Sweet as a Flower, then My Mamma
is that sweet flower of Love’. Tapi bagiku, Mama was my Gteatest Teacher of Mengaji, Braveness and Kepedulian. If
love is beauty like a Snow White, then My Mamma is that beautiness of love,
Forever’.
Memang betul kita nggak akan pernah
bebas dari Keluarga, akan ada kesedihan, tawa riang dan harapan. Dan jangan
pernah lupa keluarga, segila apapun mereka adalah benteng terakhir kita dalam
menghadapi dunia luar yang sangat-sangat-sangat kejam. – Get Married 3
Pandi
‘Al-Gapin’ Ahmat
Penajam. Sunday, 27 July 2014
01.00 a.m.
Your mind, your word and your love.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar