
Rokok
Memang Membunuhku
Indonesia, Negara plural yang terdiri dari 17.000
lebih pulau yang tersebar dari Sabang di barat Sumatera hingga Merauke di
semenanjung Papua. Beragam sifat dan sikapnya beragam pula mata pencahariannya,
mulai dari petani, pelaut, pemancing, nelayan hingga elit-elit bangsa yang
menggunakan dasi pun hadir di tengah-tengah gemilaunya ragam mata pencaharian
Indonesia. Namun maaf, kali ini kita tidak akan membahas tentang pulau-pulau di
Indonesia, apa itu Sabang, di mana Merauke maupun ikan apa yang akan di pancing
oleh para nelayan yang ada di Indonesia. Tulisan kali ini berbicara mengenai
suatu ‘Hal’ yang membuat segelintir orang menjadi bahagia, ROKOK. Gentleman, This is Taste!
Sedikit cerita tentang Rokok, Rokok pertama kali
digunakan oleh orang-orang dari suku-suku di Amerika, seperti Indian, Maya, dan
Aztec. Rokok pada awalnya adalah tembakau yang dibakar dan dihisap melalui
sebuah pipa. Merokok biasanya dilakukan ketika pertemuan antar suku sedang
berlangsung, ceritanya nongkrong-nongkrong sambil mempererat silaturahmi. Namun
selain sebagai penguat hubungan antar suku, banyak juga yang menggunakan
tembakau sebagai media pengobatan. Dan suku Indian menggunakannya sebagai media
ritual terhadap dewa-dewa mereka.
Back
to Title.
Merokok, salah satu hal ternikmat yang menyimpan
bermacam-macam kesengsaraan, sasarannya nggak pandang bulu. Penikmat Rokok
(Perokok) maupun orang yang tidak merokok bisa terkena aura negatif dari Rokok
tersebut (imbasnya). Rokok membuat candu, yang dalam artian hal ini membuat
bahaya merokok pun tidak punya efek untuk membuat para perokok berhenti
merokok. Michael Sam Stave (Temanku) pernah berkata sambil memegang sebatang
rokok “Kamu (Rokok) memang MEMBUNUHKU dalam kurun waktu yang lama, tapi Dunia
tak akan punya arti lagi bila tanpamu…. Rokok”. Jadi, intinya sekarang ini
bahwa teman-teman kita yang masih merokok sebenarnya sadar akan ‘Insting’
MEMBUNUH dari Rokok tersebut. Namun, mereka seakan-akan “HAH BIARIN” tak
perduli dengan hal tersebut. Itu adalah HAM ‘Hak’ versi mereka yang memang
sepantasnya AKU tolerir. ROKOK MEMANG MEMBUNUHKU : GO AHEAD!!!.
Namun rasa-rasanya ada yang kurang (Miss) kalau hanya mentolerir tanpa
memberikan masukan (dakwah), tapi patut di catat aku disini bukan bermaksud
menggurui tapi hanya sekedar mengigatkan saja terutama bagi Perokok.
Merokok sah-sah saja apabila dalam konteks yang
betul dalam artian tidak merugikan orang lain yang tidak merokok, kalau kalian
merokok! Hisap aja sendiri SEMUA asap Rokok tersebut, jangan di bagi-bagikan kepada
teman kalian dan orang lain yang tidak merokok, mereka punya hak juga untuk
‘Hidup Sehat Bebas Tanpa Asap Rokok’ dan satu hal lagi yang perlu di catat
bahwa Alam kita sebenarnya sudah SAKIT menampung beban asap polusi kendaraan
dan polusi industri, Nah kalian (Perokok) malah seenaknya membagi-bagi asap
rokok kalian secara percuma-Cuma. Hey Kawan, ALAM NGGAK BUTUH KEDERMAWANAN
KALIAN ITU! Yang dibutuhkan sama Alam itu adalah Respek kalian dalam menjaga
ke-ASRIAN mereka. Namun satu hal yang pasti, Alam tidak terlalu memusingkan hal
itu. Yang Dia pusingkan dan Dia cemaskan adalah ‘Kesehatan’ kalian. Dan satu
hal yang Dia ‘Alam’ pinta terhadap Teman-teman Perokok Semua…. “BERHENTI MEROKOK”. (Pandi Ahmat
Al Gapin)
Sumber Gambar: Blogbintang.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar